Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN), mitra dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan pada Jumat (2/5/2025). Kuasa hukum yayasan, Timoty Ezra Simanjuntak, menyebut bahwa pihaknya menjawab total 20 pertanyaan penyidik dan membawa dokumen pendukung untuk memperjelas posisi yayasan dalam dugaan kasus penggelapan dana yang dilaporkan oleh mitra dapur Ira Mesra.

Menurut Timoty, seluruh data dan kontrak yang dibawa menunjukkan bahwa tidak ada pelanggaran yang dilakukan pihak yayasan. Ia menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar, apalagi dalam perjanjian jelas tercantum bahwa biaya maksimal per porsi hanya Rp15 ribu, sesuai dengan standar dari Badan Gizi Nasional (BGN). Timoty juga menambahkan bahwa jumlah menu, lokasi distribusi, dan persyaratan teknis lainnya sudah tertulis jelas dalam kontrak kerja sama.

Sementara itu, laporan dugaan penggelapan dana senilai Rp975.375.000 telah diajukan oleh pihak Ira Mesra ke kepolisian dengan rincian 65.025 porsi makanan yang telah diproduksi selama periode Februari hingga Maret 2025. Pihak yayasan menyatakan bahwa perubahan harga per porsi dari Rp15 ribu menjadi Rp13 ribu sudah sesuai dengan kondisi di lapangan dan tetap mengacu pada kesepakatan.

Pemeriksaan terhadap Yayasan MBN akan berlanjut pada Senin (5/5/2025) dengan pemanggilan terhadap koordinator lapangan dari yayasan untuk memberikan keterangan tambahan. Untuk mengetahui kronologi lengkap, bukti kontrak, dan perkembangan terkini dari kasus ini, baca artikel selengkapnya di sini: Yayasan MBG Kalibata jawab 20 pertanyaan polisi soal penggelapan dana