Pemeringkatan Perguruan Tinggi Almamater Partner Kantor Hukum Ternama di Indonesia Tahun 2022

Sebaran Perguruan Tinggi Almamater Partner Kantor Hukum Ternama

Nama perguruan tinggi yang menjadi almamater partner kantor hukum merupakan salah satu data yang diperoleh melalui Top 100 Indonesian Law Firms 2022. Data tersebut diperuntukan memetakan perguruan tinggi yang paling banyak menghasilkan lulusan sebagai praktisi hukum yang tergabung dalam kantor hukum ternama di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh teridentifikasi bahwa tidak semua perguruan tinggi yang menjadi almamater partner kantor hukum memberikan satu bidang ilmu tertentu, dalam hal ini adalah ilmu hukum, tetapi juga bidang ilmu lain yang diperoleh ketika menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Meski demikian, peran perguruan tinggi tetap menjadi salah satu faktor determinan dalam mempertajam kemampuan analisis, komunikasi, struktur pengetahuan atau kognisi partner dalam menangani perkara hukum. Berikut ini adalah daftar 68 perguruan tinggi yang menjadi almamater partner kantor hukum.

• Sebagian besar, atau 62,71% dari 700 partner kantor hukum ternama pernah penempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri
• Universitas Indonesia merupakan perguruan tinggi negeri yang paling banyak (54,57%) menjadi almamater partner kantor hukum ternama di Indonesia
• Sebanyak 68 perguruan tinggi dalam negeri yang teridentifikasi menjadi almamater 700 partner kantor hukum ternama di berbagai jenjang pendidikan. Universitas swasta memiliki jumlah yang dominan daripada perguruan tinggi negeri

Berdasarkan tabel di atas, akumulasi frekuensi memiliki jumlah yang lebih besar daripada jumlah partner yang teridentifikasi. Hal ini disebabkan oleh jenjang pendidikan yang beragam (S1, S2 dan S3) ditempuh oleh partner di perguruan tinggi yang berbeda-beda. Sifat pendidikan yang berjenjang dan terbuka untuk memperoleh dua gelar untuk jenjang yang sama, memungkinkan partner menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi (dalam dan luar negeri), dengan demikian 836 menggambarkan jumlah kelulusan 700 partner kantor hukum yang tersebar di 68 perguruan tinggi di Indonesia. Di sisi lain terdapat beberapa partner yang menempuh pendidikan di luar negeri, namun data tersebut tidak terekam secara baik sehingga tidak dijelaskan dalam laporan ini. Tercatat bahwa jumlah partner yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi luar negeri

mencapai 86 atau 12,28% partner dengan jenjang pendidikan yang beragam. Sedangkan untuk perguruan tinggi negeri mencapai 439 partner atau 62,71%, sebanyak 262 atau 37,42% partner untuk perguruan tinggi swasta. Tabel dua menunjukan bahwa sebanyak 382 atau 54,57% dari 700 partner kantor hukum di Indonesia pernah menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dari berbagai jenjang pendidikan. Artinya, beberapa partner kantor hukum pernah menempuh pendidikan S1/S2/S3 di Universitas Indonesia. Perolehan ini mengakibatkan Universitas Indonesia memperoleh nilai 5.457, di mana setiap angka persentase dikali dengan nilai 100, begitu juga dengan seterusnya. Begitu juga Universitas Padjadjaran yang berada di posisi kedua, terdapat 65 atau 9,29% dari 700 partner kantor hukum. Perbandingan antara Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran memiliki selisih yang sangat signifikan, yaitu mencapai 487,69%. Perbedaan angka ini paling tinggi daripada selisih di antara posisi lainnya. Posisi ketiga diduduki oleh Universitas Trisakti dengan jumlah 54 partner kantor hukum. Angka ini sekaligus menunjukan bahwa Universitas Trisakti menjadi universitas yang menempati posisi pertama di antara universitas swasta di Indonesia. Universitas Katolik Parahyangan berada posisi kedua sebagai universitas swasta sekaligus nomor empat di antara seluruh perguruan tinggi. Sebanyak 52 atau 7,43% dari 700 pernah menempuh pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan. Selanjutnya disusul oleh beberapa universitas negeri dan swasta lainnya yang terkemuka di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponengoro, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Airlangga dan sebagainya.

Perguruan Tinggi Swasta Almamater Partner Kantor Hukum Ternama

Sebanyak 49 perguruan tinggi swasta atau sebesar 72,05% dari seluruh perguruan tinggi yang teridentifikasi sebagai almamater partner kantor hukum. Angka tersebut menempatkan perguruan tinggi swasta sebagai mayoritas menurut jumlah perguruan tinggi. Namun, berdasarkan jumlah partner kantor hukum yang lulus, perguruan tinggi swasta memiliki jumlah 262 partner atau lebih kecil 40,31% daripada lulusan dari perguruan tinggi negeri. Menurut sebaran lokasi, sebagian besar(36%) perguruan tinggi swasta yang menjadi almamater partner kantor hukum berada di Provinsi DKI Jakarta. Posisi DKI Jakarta disusul oleh Provinsi Jawa Barat dengan 7 perguruan tinggi atau 14% dan DI Yogyakarta sebesar 14% atau 7 perguruan tinggi. Secara umum, perguruan tinggi swasta tersebar di 13 provinsi dari 16 provinsi yang ada. Sedangkan
tiga provinsi lainnya tidak teridentifikasi sebagai lokasi perguruan tinggi swasta almamater partner kantor hukum. Ketiga provinsi tersebut antara lain Jambi, Maluku dan Sulawesi Utara. Berikut ini daftar perguruan tinggi swasta sebagai almamater partner kantor hukum ternama.

• Perguruan tinggi swasta memiliki jumlahyang jauh lebih tinggi daripada perguruan tinggi negeri, namun tidak pada jumlah lulusan sebagai partner kantor hukum ternama
• DKI Jakarta menjadi provinsi yang paling banyak menjadi basis perguruan tinggi swasta almamater partner kantor hukum ternama
• Modal simbolik atau popularitas perguruan tinggi bukan menjadi faktor tunggal bagi individu atau partner
kantor hukum untuk memilih tempat mengenyam pendidikan

Universitas Trisakti merupakan perguruan tinggi swasta yang paling banyak menjadi almamater partner kantor hukum ternama. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hukumonline dan youthmanual tahun 2018, Universitas Trisakti berada di posisi kedua di antara perguruan tinggi swasta setelah Universitas Katolik Parahyangan (berada di posisi pertama untuk perguruan tinggi swasta) sebagai kampus terfavorit (Hukumonline.com 2018). Sedangkan dalam konteks penelitian ini, Universitas Katolik Parahyangan berada di posisi kedua dengan jumlah lulusan sebanyak 52 atau 19,85% dari seluruh partner yang pernah menempuh pendidikan di perguruan tinggi swasta. Posisi ketiga diduduki oleh Universitas Pelita Harapan dengan jumlah lulusan sebanyak 25 atau 9,54% dari 262 partner kantor hukum. Hal yang serupa juga terjadi pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Hukumonline dan youthmanual. Universitas Pelita Harapan menempati posisi ketiga dan disusul, secara berturut-turut, oleh Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Tarumanagara dan Universitas Pancasila sebagai kampus hukum terfavorit. Lima belas perguruan tinggi menempati posisi terbawah di antara 50 perguruan tinggi swasta yang teridentifikasi. Seluruh perguruan tinggi memiliki angka yang sama, yaitu satu partner kantor hukum. Angka lulusan yang sama dengan jumlah yang lebih besar juga terjadi pada perguruan tinggi swasta lainnya, yaitu dua partner kantor hukum untuk 20 perguruan tinggi. Artinya terdapat 35 perguruan tinggi swasta, atau sebagian besar merupakan perguruan tinggi dengan jumlah kurang dari sama dengan dua partner kantor hukum. Sebaran data mengenai perguruan tinggi swasta menunjukan realitas pemilihan perguruan tinggi oleh partner kantor hukum ternama ketika menempuh pendidikan, khususnya pada ilmu hukum. Jumlah perguruan tinggi swasta yang besar dan tersebar di berbagai kota dan provinsi menggambarkan sumber pengetahuan melalui lembaga akademis tidak terpusat pada satu perguruan tinggi, meskipun Universitas Indonesia tetap memiliki angka yang sangat dominan. Praktik memilih perguruan tinggi untuk mengenyam pendidikan, dalam tataran ini, selain faktor modal simbolik atau popularitas yang dimiliki perguruan tinggi, faktor kualitas dan kemudahan akses pendidikan menjadi yang utama. Meski demikian tidak menutup kemungkinan ada upaya untuk mengakses beberapa perguruan tinggi yang paling favorit setelah dan sebelumnya.

Source: https://www.hukumonline.com/berita/a/ini-dia-top-10-kampus-hukum-pencetak-partner-law-firm-ternama-indonesia-lt63b717a62daed/

   

Managing partner kami Timoty Ezra Simanjuntak adalah alumni Universitas Trisakti untuk gelar sarjana dan menyelesaikan gelar master di Universitas Gadjah Mada. Slide berikut menunjukkan di mana penasihat kehormatan, mitra, dan associates mendapatkan gelar mereka. Sebagai tim kami akan menunjukkan rasa terima kasih yang besar dengan rendah hati akan memberi selamat, universitas yang disebutkan di atas.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen − 5 =