Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, pakar forensik Reza Indragiri menduga bahwa Putri Candrawati melakukan malingering. Sejak saat itu, idom malingering menjadi ramai diperbincangkan. Banyak masyarakat yang bertanya tentang apa Itu Malingering dan bagaimana pandangan hukum terkait dengan hal tersebut?
Nah, Agar Anda tak kebingungan dan mendapatkan mendapatkan pemahaman tentang idom tersebut, maka simak artikel ini sampai tuntas!
Apa Itu Malingering ?
Malingering adalah penyimpangan perilaku yang disengaja dengan berpura-pura atau melebih-lebihkan gejala fisik maupun psikologis yang dialami. Penyimpangan tersebut dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti menerima manfaat atau hadiah tertentu, menghindari konsekuensi hukum, menghindari pekerjaan, dan banyak lainnya.
Saat masih sekolah, mungkin Anda pernah melihat teman Anda berpura-pura sakit agar diizinkan pulang lebih awal. Secara sederhana tindakan itu dapat menjelaskan apa itu malingering. Pulang lebih awal adalah tujuan dari penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh teman Anda.
Beberapa kasus malingering relatif mudah untuk dideteksi, namun beberapa kasus lainnya bisa sangat sulit untuk diidentifikasi oleh dokter, psikolog, atau psikiater. Malingering tidak diakui sebagai gangguan kejiwaan.
Ini berbeda dari gangguan buatan, di mana seorang individu memalsukan gejala penyakit fisik atau mental tetapi tanpa motif konkret atau harapan imbalan. Malingering juga berbeda dari gangguan gejala somatik, di mana seseorang mengalami tekanan psikologis yang sebenarnya karena gejala yang dibayangkan.
Tanda-Tanda Malingering
Menurut DSM-5, apa itu malingering dapat terdeteksi dengan melihat tanda-tanda berikut :
- Berada dalam kondisi medikolegal yaitu istilah dalam ilmu medis yang terkait dengan hukum. Seseorang yang memiliki malingering akan melakukannya kembali ketika berada dalam kasus hukum tertentu.
- Berlebihan dalam mengeluhkan suatau gejala. Seseorang yang melakukan malingering akan melebih-lebihkaan gejala yang ia rasakan dan biasanya akan berkata bahwa dirinya sedang mengalami penyakit yang parah.
- Sulit untuk bekerja sama dan cenderung senang melanggar peraturan. Seseorang yang melakukan malingering, biasanya juga sering melanggar peraturan. Tak hanya itu, ketika diajak untuk bekerja sama biasanya mereka akan bertindak tak kooperatif.
- Seseorang dengan malingering biasanya juga memiliki kepribadian antisosial, yakni gangguan perilaku dimana mereka tidak menghargai hukum atau norma sosial yang ada.
Bagaimana Diagnosisnya?
Malingering adalah diagnosis medis, tetapi seperti dijelaskan diatas bahwa ini bukan kondisi psikologis. Pada banyak kasus, dokter akan mengalami kesulitan karena mereka tidak ingin mengabaikan kondisi fisik atau psikologis.
Dokter yang ditunjuk umumnya mulai melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dan wawancara terbuka. Itu dilakukan agar mendapatkan gambaran tentang kesehatan fisik dan mental seseorang secara keseluruhan.
Wawancara akan membahas gejala dan timeline dari setiap peristiwa. Mereka mungkin melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memeriksa konsistensi antara deskripsi seseorang tentang gejala mereka dan apa yang ditemukan dokter selama pemeriksaan lalu membuat kesimpulan.
Saat menjalani pemeriksaan, seseorang yang mengalami malingering biasanya akan menunjukkan berbagai gejala berikut :
- Memberikan jawaban yang berbelit-belit dan sering megelak
- Gampang tersinggung, berkelit dan berlebihan
- Tak segan mengancam bunuh diri.
- Memberikan perilaku dan jawaban yang inkonsisten.
Itulah penjelasan tentang apa Itu Malingering yang sering dilakukan orang yang terlibat kasus hukum . Untuk mendapatkan bantuan hukup terkait masalah yang sedang Anda alami, pastikan Anda menghubungi Simanjuntak and Partners yang profesional dan berpengalaman. Ikuti @simanjuntaklaw di Instagram dan dapatkan informasi bermanfaat lain seputar dunia hukum.